Kebutuhan
masyarakat akan konsumsi gas elpiji saat ini semakin meningkat tajam. Hal
tersebut terjadi seiring dengan adanya program pemerintah yang melakukan
konversi dari minyak tanah ke gas
elpiji. Kebutuhan akan gas yang berukuran 3 kg hingga 12 kg semakin tinggi di
tingkat masyarakat kelas menengah hingga kelas atas sekalipun. Bahkan di banyak
tempat, agen-agen minyak tanah kini telah
beralih jalur menjadi agen gas elpiji.
Belum
meratanya agen dan sub agen yang ada di berbagai daerah menjadi salah satu
faktor kenapa menekuni bisnis ini cukup menjanjikan. Ada beberapa wilayah yang
tidak memiliki sub agen yang dekat, sehingga ketika membutuhkan gas elpiji
harus membeli ke agen yang jaraknya cukup jauh.
Masyarakat Indonesia akhirnya sudah mulai terbiasa menggunakan gas
elpiji untuk melakukan aktivitas mereka terkait dengan urusan dapur. Memang
pada awalnya, sebagian besar masyarakat Indonesia merasa takut untuk
menggunakan gas elpiji untuk memasak, karena resiko fatal yang bisa ditimbulkan
jika melakukan kesalahan, misalnya kompor meledak dan kebakaran.. Namun, seiring perjalanan
waktu, masyarakat Indonesia mulai belajar bagaimana caranya menggunakan gas
elpiji dengan benar, sehingga dapat meminimalkan resiko yang ditimbulkan.
Semakin luasnya masyarakat yang sudah terbiasa memasak menggunakan gas elpiji,
menjadikan bisnis menjual gas elpiji memiliki prospek yang cukup bagus,
terutama tabung gas yang isian 3 kg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar